Saturday, February 7, 2015

Jurus Toyota Mempertahankan Pangsa Pasar



Dilihat dari pertumbuhan GDP, nilai tukar rupiah, angka inflasi dan sejumlah indikator lainnya, kondisi perekonomian Indonesia memang tidak sedang dalam kondisi menggembirakan. Tetapi, kondisi ini tidak mengecilkan langkah Toyota Astra Motor untuk terus menjadi pangsa terbesar industri otomotif di Indonesia di tengah persaingan juga yang semakin ketat.
Persaingan industri otomotif menjadi semakin ketat dimulai sejak akhir 2010 di mana sejumlah pemain memutuskan untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Menurut Rahmat Samulo, Direktur Marketing Toyota Astra Motor, kenaikan kapasitas produksi yang dilakukan sejumlah pemain di industri otomotif telah melalui proses yang cukup panjang. Menurutnya, latar belakang penambahan kapasitas produksi tersebut adalah karena potensinya yang masih besar. Tidak hanya rasio kepemilikan mobil di Indonesia yang masih rendah, tetapi juga karena melihat jumlah penduduk, jumlah kelas menengah dan generasi muda.
Kenaikan produksi di luar Toyota yang semula 710 ribu, kini menjadi di atas 1 juta, sedangkan produksi Toyota naik dari 175 ribu menjadi 240 ribu. Belum lagi ditambah jumlah impor, sehingga kapasitas terpasang jumlahnya mencapai 1,3 juta. Padahal, pasar otomotif di Indonesia jumlahnya 1,2 juta.
Di samping bertambahnya kapasitas produksi, munculnya berbagai model yang dikeluarkan oleh para pemain industri otomotif baik dari kategori MPV Low, Compact Entry, SUV Medium, Compact Med, Compact Low menambah semaraknya industri ini. Supply yang lebih besar serta variatifnya model yang ditawarkan memberikan keuntungan pada konsumen.
Guna menghadapi persaingan ke depan, setidaknya tahun 2014 mendatang, Toyota berencana mempertahankan pangsa pasarnya minimum 36% dengan sejumlah strategi. Strategi tersebut diantaranya dengan memperkuat produknya, memperkuat jaringan dan ekspansi, serta menyediakan pengalaman kepemilikan yang terbaik. Strategi penguatan produk yang akan dilakukan Toyota menurut Rahmat Samulo, diantaranya dengan menyediakan produk baru ataupun memperbaharui produk yang sudah ada. “Kalau ada segmen yang dibutuhkan, Toyota akan masuk. Toyota juga aktif memperbaharui model, baik kecil-kecilan seperti facelit maupun full change,” paparnya.
Strategi ekspansi yang akan dilakukan Toyota merupakan upaya Toyota agar semakin dekat dengan konsumennya. Tahun 2014 mendatang, Toyota berencana menambah jumlah outletnya yang kini 256. Menurut rencana, tahun 2014 mendatang, outlet Toyota akan bertambah 14 outlet dengan investasi sekitar 25-30 milyar per outlet.
Pelayanan pun menjadi strategi yang akan dipertahankan Toyota agar mampu terus bersaing. Dengan program Best Ownership Experience, yang dimilikinya, Toyota akan melayani para konsumen dimulai dari saat pemilihan kendaraan sampai pasca penjualan. “Saya yakin, dengan after sales service, pelanggan akan loyal dan kembali membeli lagi,” tutup Rahmat. (EVA)





Pembahasan Studi Kasus
            Outlet-outlet yang dimiliki Toyota termasuk ke dalam pengecer layanan penuh. Menurut Kotler dan Amstrong (2008), pengecer layanan penuh adalah wiraniaga siap untuk membantu dalam setiap tahap proses mencari-membandingkan-memilih. Pelanggan yang suka ditunggui memilih toko jenis ini. Biaya karyawan yang tinggi, disertai dengan proporsi barang khusus yang tinggi serta barang dengan pergerakan lebih lambat dan layanan yang banyak, membuat usaha eceran ini berbiaya tinggi.
            Ini sesuai dengan outlet Toyota yang menawarkan berbagai macam layanan produk dan jasa untuk pelanggannya contohnya:
-          Bengkel
-          Showroom
-          Layanan kredit
-          Layanan asuransi
Selain itu, outlet-outlet ini masuk ke dalam jenis pengecer ruang pamer katalog. Menurut Kotler & Amstrong (2008) ruang pamer katalog adalah berbagai pilihan barang bermerk dengan harga markup tinggi, dan pergerakan cepat yang dijual melalui katalog dengan harga diskon.
            Toyota juga memberikan bauran jasa, meliputi:
-          Layanan pasca pembelian
Contohnya: service gratis untuk pembelian mobil baru, pengiriman produk untuk konsumen yang jauh, dll
-          Layanan tambahan
Contohnya: pemberian kredit, garansi dan penawaran asuransi

0 comments:

Post a Comment